Hari-hari ini, sepertinya primer ada di seluruh pasar kecantikan. Dan tidak heran—mereka berhasil! Pikirkanlah: itu normal jika permukaan kulit bertekstur dari pori-pori, garis-garis halus, dan peradangan. Dengan kata lain, kulitnya tidak rata dan mulus. Jadi ketika Anda mengaplikasikan alas bedak di atas kulit yang telanjang dan tidak dipoles, Anda mungkin merasa lebih sulit untuk membaurkan produk. Alas bedak kemudian dapat menempel di setiap celah, menonjolkan kekurangan dan memperbesar tampilan pori-pori (terutama dengan formula yang sangat berpigmen). Menambah tantangan aplikasi foundation adalah jenis kulit Anda mereka yang memiliki kulit normal, berminyak, dan kering akan mendapatkan hasil yang berbeda.

Awalnya, primer diciptakan untuk membuat kulit prima untuk aplikasi foundation yang lebih halus, seperti Anda akan menggunakan primer di dinding sebelum mengecatnya. Primer kelopak mata juga populer saat ini, dimaksudkan untuk membuat bayangan mata lebih halus dan bertahan lebih lama. Baik dipasarkan untuk wajah, mata, atau keduanya, anatomi primer akan serupa.

Bahan Kunci: Silikon

Primer membentuk lapisan tipis pada kulit yang biasanya lembut, empuk, halus, dan berbahan dasar silikon. Turunan silikon digunakan di sebagian besar primer karena memberikan rasa licin yang membantu alas bedak dan perona pipi krim meluncur seperti sulap di atas tekstur kulit apa pun daripada menyerap ke dalam kulit. Mereka juga membantu meminimalkan munculnya pori-pori dan garis-garis halus.

Saat Anda melihat label primer favorit Anda, Anda mungkin melihat banyak bahan berbasis silikon berikut terdaftar. Biasanya, mereka menyusun sebagian besar formulasi:

cyclopentasiloxane, dimethicone, dimethicone crosspolymer, dimethicone/vinyl dimethicone crosspolymer, phenyl trimeticone, PEG-10 dimethicone, dimethiconol, bis-PEG/PPG-14/14 dimethicone

Ada juga primer yang tidak mengandung silikon; umumnya mereka lebih baik untuk kulit yang baik yang tidak membutuhkan banyak cakupan. Primer bebas silikon bergantung pada minyak gel, yang mungkin terasa sedikit lebih berminyak pada kulit daripada silikon (dengan silika) atau formulasi berbasis air gel (dengan akrilat atau crosspolimer alkil akrilat C10-30).

Bahan Lain: The Breakdown

Berikut rincian jenis bahan lain yang mungkin Anda lihat di primer.

Minyak, Ester, Ekstrak, atau Lilin

Contoh: minyak jojoba, trigliserida kaprilat/kaprat, ekstrak teh hijau, lilin lebah

Apa yang mereka lakukan: semua ini berkaitan dengan cara primer terlihat dan terasa; misalnya minyak jojoba mungkin membuat formulanya sedikit lebih cair, sedangkan lilin lebah membuatnya lebih berlilin.

Emolien dan Humektan

Contoh: ini bisa berbentuk minyak alami yang trendi seperti argan; emolien berbasis vegan seperti trigliserida kaprilat atau kaprat, atau gliserin

Apa yang mereka lakukan: emolien dan humektan serupa tetapi menawarkan tujuan yang sedikit berbeda; yang pertama melembutkan kulit sementara yang kedua menghidrasi

Mineral Clay

Contoh: hectorite, bentonit

Apa yang mereka lakukan: menyerap minyak; primer dengan mineral clay adalah yang terbaik untuk jenis kulit berminyak untuk mendapatkan hasil akhir matte

Agen Penebalan

Contoh: beeswax, acrylates/C10-30 alkil akrilat crosspolymer, silika, dimethicone crosspolymer

Apa yang mereka lakukan: gel ini/mengentalkan formula dan menyatukan bahan lainnya

Pengawet

Contoh: paraben, phenoxyethanol, food grade sodium benzoate Fungsinya

: melindungi produk dari kontaminasi mikroba

Catatan, formulasi yang lebih alami dalam wadah kedap udara mungkin menawarkan formulasi bebas pengawet.

pewarna

Contoh: (+/-) titanium dioksida, oksida besi

Apa yang mereka lakukan: banyak primer bersifat universal, tetapi beberapa seni diwarnai agar sesuai dengan warna kulit yang berbeda; Anda akan melihat pewarna dalam formula berwarna

Kata terakhir

Untuk manfaat kulit tambahan, primer mungkin mengandung ekstrak botani, vitamin, atau bioaktif, seperti peptida untuk anti-penuaan atau octinoxate (suatu bentuk SPF) untuk perlindungan dari sinar matahari.